1. Komponen
Anda
harus mengetahui komponen komputer. Harus tahu spesifikasi komputer Anda.
Selain
itu Anda harus tahu apa fungsi masing-masing komponen komputer. Tidak perlu
sampai komponen yang terlalu mendetail. Cukup beberapa komponen dasar saja
seperti prosesor, RAM, hard drive, dan video card. Sedikit pengetahuan
dasar tentang komponen tambahan yang sering dipakai juga akan membantu.
Misalnya tentang keyboard, mouse, monitor, dll.
Prosesor
(Processor) adalah sebuah chip kecil yang ditanam di dalam komputer dan
alat-alat elektronik lainnya. Prosesor adalah otak dari sebuah komputer. Fungsi
prosesor adalah untuk menerima perintah dari pengguna dan mengeluarkan hasil
yang sesuai dengan perintah tersebut.
Fungsi
prosesor sepertinya sederhana bukan? Menerima perintah dan menghasilkan sesuatu
yang sesuai dengan perintah. Tapi bagaimana jika perintah yang diberikan
berjumlah jutaan dalam 1 detik? Inilah hebatnya prosesor. Prosesor dapat
memproses perintah dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Hard
drive
merupakan tempat penyimpanan data jangka panjang. Jika data yang ada pada hard
drive hendak digunakan, data tersebut akan dimuat ke RAM terlebih dahulu.
Bedanya hard drive dan hard
disk
Seringkali
orang menyamakan antara hard drive dan hard disk. Sebenarnya ini
adalah dua hal yang berbeda. Hard drive adalah keseluruhan tempat
penyimpanan data. Sebuah hard drive terdiri dari hard disk yang
berupa piringan, ada juga head pembaca data, casing, dll.
Jadi
hard disk adalah bagian dari hard drive. Pemakaian istilah yang
benar adalah hard drive, bukan hard disk.
2. Desktop
Tiap
kali menyalakan komputer, Anda akan menjumpai desktop. Jangan sepelekan
desktop. Kenali desktop Anda. Ketahui fungsi-fungsi dasar yang ada di desktop.
Banyak
trik dan tips desktop yang akan memudahkan pekerjaan Anda. Misalnya,
membuat shortcut, membuat pinned programs, mengatur tampilan tray icon,
memaksimalkan fungsi-fungsi pada start menu, dll.
Percayalah,
Anda akan sangat terbantu dengan pengetahuan yang baik tentang desktop.
3. Software
Sampai
pada tahap ini, Anda harus mempelajari langkah-langkah dasar penggunaan
software. Misalnya saja, tentang menjalankan sebuah aplikasi, membuat dokumen
baru, membuka dokumen yang sudah ada, menyimpan dokumen, dan mencetak dokumen.
Akan
sangat berguna jika Anda mengetahui cara install dan cara uninstall software. Kedua hal
ini adalah yang paling sering diabaikan. Kebanyakan orang hanya mau asal pakai.
Tidak mau tahu cara “memasang” dan “mencopot” software. Akibatnya jika butuh
sebuah software, mereka tidak tahu harus bagaimana, repot cari bantuan.
Belajar
komputer akan sangat tidak lengkap tanpa mengetahui proses install dan uninstall.
Ini adalah hal dasar.
4. Perawatan Komputer
Meskipun
Anda menggunakan komputer dengan benar, tidak macam-macam, tidak pernah
menancapkan flashdisk, pasti suatu saat Anda akan mengalami komputer lambat.
Penyebab komputer lambat ada bermacam-macam.
Bisa karena terlalu banyak temporary file yang terbentuk, terlalu banyak start
up application, hard drive terlalu penuh, virus, dll.
Untuk
perawatan hardware, saya sarankan agar Anda melakukan dengan hati-hati. Atau
jika tidak yakin, serahkan tugas ini pada teknisi komputer. Jika Anda salah
melakukan perawatan, hardware bisa saja rusak. Ingat, harga hardware komputer
tidak murah.
Jika
sistem komputer rusak, hardware belum tentu rusak. Dan untuk saat ini tarif
servis sistem komputer yang rusak sekitar 50 ribu. Lain halnya dengan jika
hardware rusak. Jika hardware rusak, kemungkinan besar komputer tidak bisa
digunakan lagi. Biaya pembelian hardware juga bisa sampai ratusan ribu.
a. Bersihkan file-file sampah
Setiap
kali Anda mengunjungi sebuah website, menjalankan aplikasi tertentu,
menginstall aplikasi, uninstall aplikasi, dll, komputer akan membuat file
temporer (temporary
file).
Untuk
menghapus file-file sampah ini Anda dapat menggunakan fasilitas bawaan Windows, yaitu Disk Clean Up
(Akses lewat menu Accessories) atau menggunakan aplikasi pihak ketiga, baik yang gratis
ataupun berbayar. Untuk yang gratis, misalnya adalah CCleaner. Sedangkan untuk
yang berbayar adalah Tune Up.
Catatan:
Istilah file sampah ini hanya anggapan saya saja. Apapun file yang dibuat
otomatis oleh sistem komputer pasti memiliki fungsi. Hanya saja mungkin
fungsinya tidak terlalu penting. Oleh karena itu, saya sebut file sampah.
b. Uninstall aplikasi
Ada
beberapa orang yang bangga karena memiliki banyak aplikasi. Dulu saya adalah
salah satunya. Harapan saya adalah banyak aplikasi pasti akan meningkatkan
kinerja komputer. Namun ternyata hal ini salah.
Banyak
aplikasi justru akan memperlambat komputer. Aplikasi biasanya terinstall di
drive tempat sistem operasi (Operating System / OS) berada. Umumnya di
drive C. Jika drive tempat OS terlalu penuh, maka kinerja komputer jadi lambat.
Oleh
karena itu sebaiknya Anda melakukan uninstall aplikasi yang tidak penting dan
tidak pernah dipakai. Anda dapat melakukannya dengan fasilitas uninstall bawaan
windows (lewat Control Panel) ataupun dengan bantuan aplikasi pihak ketiga
(misalnya: revo uninstaller).
c. Bersihkan registry
Apa
itu registry? Max Darmawan telah menuliskan panduan yang sangat
bagus tentang windows registry. Silakan membacanya.
Tidak
hanya di hard disk, registry juga sering dikotori oleh file-file sampah. Dalam
registry, file-file ini disebut entry. Entry-entry sampah ini dapat terbentuk
karena proses uninstall yang tidak sempurna sehingga menyisakan entry di
registry. Entry tersebut tidak diperlukan lagi dan hanya akan memperlambat
kinerja komputer.
Untuk
menghapus entry-entry sampah ini, Anda dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga
seperti CCleaner dan Tune Up.
d. Defragment hard disk
Uninstall
aplikasi dan menghapus file dapat menyebabkan hard disk terfragmentasi. Hard disk yang terfragmentasi
akan mengakibatkan lambatnya pembacaan data. Ujung-ujungnya komputer jadi
lambat.
Oleh
karena itu perlu dilakukan defragmentasi. Untuk melakukan defragmentasi, Anda
dapat menggunakan fasilitas bawaan Windows (lewat menu Accessories) atau pun aplikasi pihak ketiga
(Misal: Tune Up).
Perawatan
komputer di atas sebaiknya Anda lakukan secara rutin. Jika jarang Anda lakukan,
maka komputer yang tadinya agak lambat akan menjadi sangat lambat.
5. Tweaking
Mungkin
meskipun telah dirawat secara rutin, tapi tetap saja komputer lambat. Jika
demikian Anda dapat melakukan tweaking.
Dengan
tweaking, kemampuan komputer bisa ditingkatkan dan disesuaikan dengan
keinginan Anda.
Untuk
tweaking, Anda dapat melakukan beberapa hal seperti mengganti tema,
suara, screen
resolution,
hingga ke tweaking konfigurasi yang lebih jauh lagi.
Pengertian
tweaking menurut saya pribadi adalah mengubah konfigurasi suatu komponen
agar bekerja sesuai keinginan kita. Tweaking dapat dilakukan
pada software maupun hardware.
Tweaking biasanya dilakukan
pada software atau hardware yang masih bekerja dengan baik. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kemampuan (performa) software atau hardware yang di-tweaking.
Bukan membetulkan software error atau hardware yang rusak. Jadi tweaking
berbeda dengan membetulkan komputer rusak.
Contoh
Tweaking:
- Mengubah konfigurasi registry Windows agar Windows bekerja lebih cepat.
- Mengubah konfigurasi Firefox (about:config) agar kecepatan load halaman web menjadi lebih cepat.
- Overclock prosesor agar komputer dapat bekerja lebih cepat
6. Virus Komputer
Oleh
karena itu, Anda harus memiliki pengetahuan tentang antivirus yang baik. Pilihlah antivirus yang tepat. Ketahuilah
fitur-fitur standar yang ada pada antivirus dan cara menghapus virus. Jangan
sampai Anda menggunakan antivirus canggih tapi tidak tahu cara menggunakannya.
7. Troubleshooting
Ketika
komputer Anda error, Anda harus mampu mengatasinya. Minimal untuk
masalah-masalah komputer yang sering terjadi.
Jika
terjadi masalah, jangan segera lari cari bantuan atau ke tempat servis. Cobalah
berpikir kreatif, di mana masalah tersebut terjadi. Lalu pikirkan, kira-kira
hal-hal apa saja yang berhubungan dengan bagian tersebut. Terus pikirkan dan
persempit pemikiran Anda hingga menemukan akar masalahnya.
Setelah
ketemu, cari solusinya. Untuk mencari solusinya, gunakan internet. Saya juga
begitu. Setiap ada masalah komputer/ laptop, saya selalu lari ke internet dulu.
Ketika sudah buntu, saya baru ke tempat servis.
(Apa itu troubleshooting?)
Troubleshooting adalah proses pemeriksaan (diagnosa) sumber masalah. Proses ini
digunakan untuk memperbaiki masalah hardware, software, dan produk-produk
lainnya.
Prinsip
troubleshooting adalah “mendiagnosa dari masalah umum terlebih dahulu, kemudian
mempersempit diagnosa tersebut ke permasalahan yang lebih khusus (spesifik)”
Contoh troubleshooting
Masalah:
Monitor
tidak memunculkan gambar
Langkah-langkah troubleshooting:
- Apakah monitor tersebut terhubung dengan listrik?
- Apakah monitor tersebut sudah dinyalakan?
- Apakah kabel monitor sudah terhubung ke komputer?
- Apakah komputer sudah dinyalakan?
- Apakah komputer dalam kondisi stand by?
Jika
jawaban semua pertanyaan tesebut adalah “ya”, Anda dapat menambahkan pertanyaan
diagnosa lain. Misal:
- Apakah komputer memiliki VGA yang memadai?
- Apakah driver VGA bekerja dengan baik?
- Apakah resolusi monitor sudah diatur dengan baik?
Kuncinya adalah…
Belajar
komputer harus berpikir kreatif. Seperti saya sebutkan di atas, jangan
langsung berpikir minta bantuan orang lain. Jika suatu saat orang tersebut jauh
dengan kita, lalu bagaimana? Anda akan kerepotan.
Sekarang
ini banyak informasi bertebaran di internet. Manfaatkanlah internet. Sebagai
contoh, tiga tahun terakhir ini saya sangat sering mengalami masalah komputer
(soalnya saya suka iseng utak atik ), tapi saya belum pernah
ke tempat servis. Saya hanya berbekal internet saja. Jika komputer saya tidak
bisa untuk internet, saya pinjam komputer teman untuk cari solusi masalah
komputer saya.